Kabupaten Trenggalek
Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya ialah Kota Trenggalek. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa.Geografi
Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang ada di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah:- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo;
- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung;
![]() | |
![]() | |
Motto: | |
Provinsi | Jawa Timur |
Ibu kota | Kota Trenggalek |
Luas | 1.205,22 km² |
Penduduk | |
· Jumlah | 700.000 jiwa |
· Kepadatan | - jiwa/km² |
Pembagian administratif | |
· Kecamatan | |
· Desa/kelurahan | |
Dasar hukum | - |
Tanggal | - |
Hari jadi | {{{hari jadi}}} |
Bupati | |
Kode area telepon | 0355 |
APBD | {{{apbd}}} |
DAU | - |
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan
Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 kecamatan yaitu:
Sejarah Kota TrenggalekBerdasar pada Kitab Babon Sejarah Trenggalek, Kabupaten trenggalek telah dihuni manusia sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu pada jaman pra-sejarah. Hal itu dapat dibuktikan dengan telah ditemukannya artifak-artifak jaman batu besar seperti: Menhir, Mortar, Batu Saji, Batu Dakon, Palinggih Batu, Lumpang Batu dan lain-lain. Benda-benda tersebut tersebar di daerah-daerah yang terpisah yang dimungkinkan di daerah tersebut adalah jalur perjalanan manusia Pemula. Berdasar data tersebut disimpulkan bahwa, perjalanan manusia Pemula berasal dari Pacitan menuju ke Wajak Tulungagung dengan melalui jalur: | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
a. | Dari Pacitan menuju Wajak melalui Panggul, Dongko, Pule, Karangan dan menyusuri sungai Ngasinan menuju Wajak Tulungagung. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
b. | Dari Pacitan menuju Wajak melalui Ngerdani, Kampak, Gandusari dan menuju Wajak Tulungagung. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
c. | Dari Pacitan menuju Wajak dengan menyusuri Pantai Selatan Panggul, Munjungan, Prigi, dan akhirnya menuju ke Wajak Tulungagung. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Menurut HR VAN KEERKEREN, Homo Wajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa plestosinatas, sedangkan peninggalan-peninggalan manusia purba Pacitan berkisar antara 8.000 hingga 23.000 tahun yang lalu. Sehingga, disimpulkan bahwa pada jaman itulah Kabupaten Trenggalek dihuni oleh manusia.
Walaupun banyak ditemukan peninggalan manusia purba, untuk menentukan kapan Kabupaten Trenggalek terbentuk belum cukup kuat karena artifak-artifak tersebut tidak ditemukan tulisan. Baru setelah ditemukannya prasasti Kamsyaka atau tahun 929 Masehi, dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu sudah memiliki daerah-daerah yang mendapat hak otonomi / swatantra, diantaranya Perdikan Kampak berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah Selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Disamping itu, disinggung pula daerah Dawuhan dimana saat ini daerah Dawuhan tersebut juga termasuk wilayah Kabupaten Trenggalek. Pada jaman itu tulisan juga sudah mulai dikenal.
Setelah ditemukannya Prasasti Kamulan yang dibuat oleh Raja Sri Sarweswara Triwikramataranindita Srengga Lancana Dikwijayatunggadewa atau lebih dikenal dengan sebutan Kertajaya (Raja Kediri) yang juga bertuliskan hari, tanggal, bulan, dan tahun pembuatannya, maka Panitia Penggali Sejarah menyimpulkan bahwa hari, tanggal, bulan, dan tahun pada prasasti tersebut adalah Hari Jadi Kabupaten Trenggalek.
|
Pariwisata
Trenggalek mempunyai banyak tempat peristirahatan dan tempat wisata yang mempunyai keindahan yang masih asli belum terubah oleh keadaan jaman, misalnya goa, pantai, dan pegunungan yang asri.
Gua yang terkenal "Gua Lowo" konon terkenal banyak kelelawarnya di dalam gua tersebut, tak jauh dari gua ini (kurang lebih 6 km) terdapat Pantai Prigi yang indah. Kurang lebih 2 km ada pantai pasir putih dengan pasirnya yang putih bersih. Baik di dekat pantai prigi maupun pantai pasir putih banyak tempat penginapan. Selain itu juga disebelah timur pantai pasir putih terdapat Pantai Karanggoso,dan yang tak kalah menariknya ada juga pantai Damas yang masih dengan keindahan alaminya.
Pantai Karanggongso

- Pantai Prigi
![]() | ![]() |
- Pantai Damas

- Pantai Pelang
Pantai Pelang terletak dikecapatan Panggul, agak jauh dari kota Trenggalek. Namun demikian bisa ditempuh dengan kendaraan umum dari terminal bus trenggalek jurusan Lorok-Pacitan.
Pantai ini terkenal dengan ombaknya yang relatif tenang.
Tidak jauh dari pantai ada air terjun yang indah dengan mitos, bila mandi dibawahnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit . Disepanjang jalan ke air terjun, juga terlihat tebing-tebing yang tinggi.
![]() | ![]() | ![]() |
- Gua lowo
Obyek wisata yang tak kalah menariknya dengan obyek-obyek wisata yang lain adalah Obyek wisata Gua lowo. Disamping mengagumi keajaiban alamnya, gua lowo juga menyimpan berbagai misteri.
Gua Lowo terletak di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek kurang lebih 30 KM. dari Kota Trenggalek juga 30 km dari Kota Tulungagung atau kurang lebih 180 km dari Kota Surabaya ke arah pantai selatan tepatnya ke arah Pantai Prigi Kecamatan Watulimo. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau serta satu jalur dengan obyek wisata Pantai Prigi inilah yang membuat makin mudah bagi pengunjung kerena bisa dalam bentuk satu paket wisata.
Begitu tiba di Guo Lowo pengunjung akan disambut suasana udara pegunungan yang sejuk dengan aroma hutan jati yang khas, karena lokasi Guo Lowo dikelilingi hutan jati yang rimbun. Dari tempat parkir menuju mulut gua, jalan yang sudah dipaving bersih membelah diantara teduhnya pepohonan kayu jati ini.
Begitu melewati mulut gua, kita langsung disambut ruang gua pertama yang sangat luas bagaikan aula. Langit - langit gua setinggi kurang lebih 20-50 meter, lebar gua sekitar 50 m. Mulai dinding gua dipenuhi dengan panorama dan beraneka macam bentuk.
Keindahan dinding gua dengan stalagtit menggantung maupun stalagmit yang mencuat disana sini, semakin terlihat artistik dengan sinar tata sedemikian rupa menambah warna semakin menarik.
Berdasarkan survei ahli gua Mr. Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Kho tahun 1984 dinyatakan bahwa Guo Lowo gua alam terbesar di Asia Tenggara bahkan di Asia dengan panjang gua 800 Meter dengan rata - rata ruang luas terdapat 9 (sembilan) ruang utama dan beberapa ruang kecil.
KISAH PENEMUAN GUO LOWO
Seorang bernama Lomedjo masuk hutan mencari tempat untuk melaksanakan semedi. Dan diketemukan gua kecil yang dianggap cocok untuk bertapa yakni sebuah gua dekat dengan kedung yang berwarna kebiru-biruan. Yang pada akhirnya gua tersebut dinamakan Kedung Biru. Letak Kedung kurang lebih 600 meter timur laut Guo lowo Petilasan ini ternyata sampai saat ini masih digunakan orang - orang untuk bertapa. Hal ini melihat bekas - bekas peralatan tertinggal di gua Kedung Biru.
Dari hasil upaya puasa, semedi dan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini, akhirnya mendapatkan hasil. Mbah Lomedjo mendapat mimpi bahwa sekitar tempat dia bertapa ada sebuah gua besar te bersembunyi hewan - hewan buruan dengan aman.
Suatu ketika, diketemukan mulut gua yang besar, gelap dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan;Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo, pertapaan Kedung terletak 600M timur Gua Lowo
GUO LOWO SEKARANG SEBAGAI OBYEK WISATA YANG MENARIK
Mengagumi keindahan Guo Lowo yang dengan warna warni stalagtit dan stalagmit, di suasana alam lingkungan gua yang sejuk dan asri itu, sebenarnya Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 1984 sudah ada upaya untuk mempromosikannya sebagai obyek wisata. Kendatipun demikian keterbatasan dana dan situasi yang kurang menunjang saat itu, maka pengembangannya sangat lamban sehingga belum banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan.
Gua yang besar dan panjangnya kurang lebih 800 M ini telah dilengkapi sarana penerangan listrik dan jalan buatan sehingga mudah untuk mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit. Suasana sejuk dan segar karena air bersih yang gemercik mengalir di bawa gua membuat suasana yang nyaman.




Hotel di Kota Trenggalek:
Hotel Widoawati
Jl. Soekarna-Hatta 19 Trenggalek Telepon: +620 355 791 109 Info lain: 36 kamar, fasilitas: AC, TV, Restaurant. Foto: tidak tersedia
Hotel Gotong Royong Jl. Dewi Sartika Trenggalek Telepon: +620 355 791 645 Info lain: 26 kamar, fasilitas: AC, TV, Telepon Foto: tidak tersedia
Hotel Abadi Jl.RA Kartini Trenggalek Telepon: +620 355 791 687 Info lain: 10 kamar, fasilitas: Fan Foto: tidak tersedia
Hotel Hayam Wuruk Jl. Soekarna-Hatta 2 Trenggalek Telepon: +620 355 792 520 Info lain: 49 kamar, fasilitas: AC, TV, telepon, Restaurant,Air panas, meeting hall. Foto: tidak tersedia
Hotel dan resort di Prigi dan Karanggongso
Hotel Prigi dan Resort Pantai Prigi - Watulimo Trenggalek Telepon: +620 355 551 180 Info lain: 26 kamar, fasilitas: AC, TV, Telepon, Ruang Tamu, Air Panas, Parkir, Meeting Hall, Restoran, Tennis court. Foto: tidak tersedia
Pondok Prigi & Cottage Pantai Karanggongso - Watulimo Trenggalek Telepon: +620 355 551 187 Info lain: 28 kamar, fasilitas: AC, Ruang Tamu, Air Panas, Parkir, Meeting Hall, Restoran, Tennis court. Foto: tidak tersedia Hotel Logano Pantai Karanggongso - Watulimo Trenggalek Telepon : +620 355 551 272 Info lain: 10 kamar, fasilitas: Fan Foto: tidak tersedia Grand Hotel Pantai Karanggongso-Watulimo Telepon: +620 355 791 259 Foto dan info lain tidak tersedia
Hotel di Panggul
Penginapan Purnama Ds. Wonocoyo, Kec. Panggul Telepon: tidak tersedia Info lain: 10 kamar, fanModal Pembangunan Trenggalek
Apa yang dapat kita petik dari sejarah panjang tersebut? Apakah modal dasar yang dapat digunakan untuk membangun Trenggalek? Pertama, modal spiritual, berupa kebanggaan, rasa percaya diri yang lebih tinggi, semangat dan tekad yang kuat untuk dapat membangun Trenggalek yang lebih molek. Banyak tradisi dan nilai-nilai sejarah yang harus digali lebih banyak lagi.
Pertama, perlu rekonstruksi sejarah Kabupaten Trenggalek untuk modal spiritual yang akan digunakan untuk membangun Trenggalek. Buku-buku sejarah lama perlu dilestarikan sebelum rakyat daerah ini melupakannya untuk selama-lamanya. Penulsian buku sejarah lama ini perlu dianggarkan dalam APBD, seperti Sejarah Minak Sopal, Prasasti Kampak, Prasasti Kamulan, Sejarah Dam Bagong, Inventarisasi Situs-situs Sejarah Lama, Sejarah Perjalanan Jenderal Sudirman, dan masih banyak lagi yang lain.
Kedua, perlu peningkatan sumber daya manusia. Anak-anak dari Trenggalek telah dikenal dengan anak-anak yang cerdas, tidak kalah dengan anak-anak yang berasal dari daerah lain. Boleh jadi hal ini akibat dari pola makan dengan ikan dan sayur-sayuran. Orangtua kita selalu meminta kepada anak-anaknya, “ayolah makan ikan dan sayur, agar menjadi cerdas”. Pemerintah Kabupaten Trenggalek harus mampu menyediakan anggaran minimal 20% untuk pendidikan. Berikanlah kesempatan kepada agar anak-anak yang terbaik dari daerah ini memperoleh beasiswa dari pemerintah kabupaten untuk mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan terbaik di negeri ini, kemudian mewajibkan mereka untuk dapat kembali membangun tanah kelahirannya. Kalau Menak Sopal dipercaya telah mampu membangun Dam Bagong pada masanya, kenapa dalam era teknologi informasi ini tidak ada satu pun dam atau bendungan yang dapat dibangun di daerah ini.
Ketiga, perlu inventarisasi sumber daya alam yang cukup melimpah, seperti kekayaan laut pantai Selatan, baik Pantai Sumbreng dan Pantai Prigi yang indah dan kaya, kekayaan sumber daya pertanian dan perkebunan yang cukup potensial. Sebagai contoh, kawasan Kecamatan Munjungan dikenal sebagai daerah yang “munjung-munjung pangan”. Daerah ini pernah menjadi sumber pangan bagi penduduk dari daerah sekitarnya, seperti Panggul, Dongko, Kampak, dan Gandusari, bahkan penduduk dari kabupaten tetangga lainnya. Selain itu, Trenggalek harus kembali berjaya sebagai penghasil cengkeh yang terkenal. Setidaknya telah dikenal pada masa pemerintahan Bupati Sutran.
Keempat, perlu analisis berbagai masalah yang dihadapi oleh Kabupaten Trenggalek. Bukan saja masalah yang terkait dengan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDM), tetapi juga yang terkait dengan manajemen pemerintahanya.
Kelima, berdasarkan keempat modal dasar pembangunan tersebut, maka disusunkan satu rencana strategis pembangunan Kabupaten Trenggalek untuk sepuluh atau dua puluh lima tahun mendatang. Dalam rencana strategis tersebut dirumuskanlah berbagai kebijakan pembanunan Kabupaten Trenggalek, berbagai program dan kegiatan inovatif yang akan dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Kabupaten Trenggalek.
Program dan Kegiatan Inovatif
Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengekor. Demikian petuah Steve Jobs, pendiri Apple Computer kepada para pemimpin di negeri ini, termasuk pemimpin yang telah diberi amanat rakyat untuk memimpin Kabupaten Trenggalek. Pertanyaan besar yang perlu dijawab dalam tulisan ini adalah tentang program dan kegiatan yang inovatif yang harus dilahirkan. “Dengarkan keinginan rakyat, jadikan itu sebagai program kerja pemerintah, dan laksanakan dengan gagah berani”. Demikianlah pengalaman dari Wen Jia Bao, Perdana Menteri China, ketika mendapatkan amanat untuk memimpin Cina. Dengan demikian, dengarlah suara rakyat. Rumuskanlah program dan kegiatan inovatif itu sesuai dengan suara rakyat. Laksanakanlah program dan kegiatan inovatif itu dengan gagah berani, secara konsisten dan konsekuen. Dalam artikel sebelumnya, penulis telah menyampaikan pemikiran tentang dua sektor unggulan pembangunan, yakni pembangunan jalan dan pendidikan. Karena kedua sektor itu memiliki multiflier effect yang besar kepada sektor pembangunan lainnya. Program dan kegiatan inovatif dalam tulisan ini antara lain juga meliputi kedua sektor unggulan tersebut.
Program pertama, pembebasan biaya pendidikan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Program ini memang terkesan masih untuk pilar pemerataan dan peningkatan akses. Namun dalam jangka panjang, program itu harus berorientasi pada pemberian layanan pendidikan yang bermutu.
Program kedua, pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi luar biasa, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis. Program ini bukan bersifat massal, tetapi program yang bersifat edukatif, bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan sumber daya manusia yang bermutu.
Program ketiga, peningkatan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan) dan CTL (contextual teaching and learning) harus diterapkan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
Program keempat, pembangunan jalan tembus ke daerah-daerah yang masih terisolasi. Pelebaran jalan dari Kampak ke Munjungan, sebagai contoh, merupakan program inovatif yang sangat positif. Pemberdayaan masyarakat dengan pola pemberian subsidi stimulan perlu diperbanyak. Jangan memberikan subsidi yang justru akan mematikan prakarsa dan kreativitas masyarakat. Pola subsidi fifty-fifty dapat diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, artinya pemerintah daerah 50% dan warga masyarakat menyediakan swadaya 50%. Jika program subsidi stimulan ini dapat diterapkan oleh pemerintah, pastilah jalan di kampung-kampung akan mulus. Dengan demikian, geliat pertumbuhan ekonomi dan sosial di kampung itu dapat berkembang.
Program kelima, peningkatan industri kecil dan kerajinan rakyat. Program ini bisa berupa revitaliasasi dari kegiatan yang sudah ada sebelumnya, atau membangun program baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kerajinan batik Trenggalek termasuk program yang perlu direvitalisasi. Kalau tidak, generasi muda Trenggalek tidak akan dapat melihat lagi kerajinan ini lagi ke depan. Kerajinan makanan khas Trenggalek termasuk yang masih ada, meski dalam kondisi yang kurang dapat berkembang. Kita perlu belajar dari pengalaman Sumatera Barat yang telah berhasil mengembangkan produk kerajinan makanan, seperti kripik balado dan sejenisnya. Produk-produk makanan tersebut telah dikemas dengan baik. Sementara produk makanan di Trenggalek masih dikemas dengan besek-besek yang tidak terlalu menarik.
Program keenam, penanaman tanaman produktif. Dahulu Trenggalek dikenal dengan program turinisasi atau penanaman pohon turi di sepanjang jalan-jalan di kota dan desa. Program cengkehisasi juga pernah digalakkan oleh Bupati Sutran. Oleh karena itu, Bapak Sutran sangat terkenal karena program tersebut. Gerakan penanaman satu juta tanaman harus dapat memotivasi masyarakat untuk ikut menanam tanaman produktif. Alangkah baiknya jika program ini diikuti dengan satu gerakan pembuatan biopori, yakni pembuatan lubang sedalam 80 cm dan diameter 10 cm. Langkah selanjutnya memasukkan sampah organik yang telah dipotong-potong kecil atau sampah organik yang sudah lapuk sebanyak dua hingga tiga kilogram, tergantung jenis sampah, ke dalam lubang tersebut (Ir. Kamir R. Brata, MS, ahli ilmu tanah di Institut Pertanian Bogor). Sebagai tokoh panutan, bupati harus dapat menyosialisasikan program ini kepada para camat, dan selanjutnya para camat dapat menyebarluaskan program yang sangat baik ini kepada para kepala desa atau perangkat RT dan RW di desa itu. Dalam perjalanan dari Maumere ke Ende di Provinsi NTT, penulis sempat mengagumi lebatnya pohon kemiri yang tumbuh di kiri kanan jalan yang berkelok-kelok seperti dari Kampak ke Munjungan. Jika di sebelah kiri kanan jalan dari Kampak – Munjugan ditanam pohon kemiri, atau pohon pucung yang menghasilkan kluwak, maka Trenggalek akan menjadi salah satu pemasok kluwak terbesar di Indonesia. Dengan demikian, nasi rawon, makanan khas Jawa Timur akan dapat meningkatkan pendapatan perkapita penduduk, dan sekaligus akan meningkatan PAD.
Program ketujuh, pembangunan pasar tani, pasar rakyat, atau pasar tradisional lainnya. Jika setiap kota sekarang ini telah lahir bak jamur di musim penghujan pasar swalayan, pasar serba ada, mal-mal, dan sejenisnya, maka sebaiknya pemerintah kabupaten lebih memperhatikan pada pengusaha kecil dan menengah untuk terlibat secara aktif dalam bidang bisnis. Jika Kota Kuala Lumpur sangat terkenal dengan Petaling Street-nya, Kota Yogyakarta terkenal karena Malioboro-nya, maka Kota Trenggalek perlu membangun berbagai jenis pasar tradisionalnya. Perlu kita ketahui bahwa pedagang yang berjualan di pasar tradisonal itu sama sekali tidak minta subsidi pemerintah. Tetapi mereka justru telah berani membuka lapangan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidunya. Mereka belajar untuk menjadi pedagang yang berhasil. Jika bangunan pasar tradisional belum dapat disediakan, maka mereka dapat memilih lokasi jalan yang dapat dibuka untuk kegiatan pasar. Dari sore hari sampai subuh, para pedagang dapat berjalan di kawasan ini, dengan catatan bahwa setelah subuh jalan itu harus sudah bersih dari barang dagangannya. Cara ini dapat menjadi upaya pemecahan untuk secara pelan tetapi pasti membersihkan para pedagang kaki lima. Dengan cara seperti itu aparat dan rakyatnya tidak akan pernah bertanding gulat. Pemerintah daerah pun dapat memperoleh retribusi dari program dan kegiatan pasar tradisional ini. Hasil laut dan hasil bumi yang dihasilkan oleh para petani dan nelayan akan dijual di pasar ini. Penulis sering berbelanja di Petaling Street Kuala Lumpur, karena pernah selama lima tahun bekerja di negeri jiran ini. Penulis juga sering berbelanja di Malioboro, karena pernah bekerja selama dua tahun di Kota Yogyakarta.
Program kedelapan, pengembangan kawasan wisata terpadu. Kawasan wisata alam di Trenggalek memang masih obyek wisata yang menjanjikan, terutama wisata laut. Kawasan Gua Lawa masih menjadi salah satu kawasan wisata yang telah dikenal publik. Tetapi wisata hutannya memang masih memprihatinkan. Tahun kemarin terjadi banjir bandang di kawasan kota Trenggalek. Tahun ini banjir terjadi di Panggul. Tahun depan entah dimana lagi? Sudah tentu bencana itu merupakan hasil dari tangan-tangan manusia. Banyak bukit dan gunung yang memang gundul. Sebelah kiri dan kanan jalan menanjak-menurun dari Kampak – Munjungan, akan lebih indah jika dapat dihijaukan. Kalau ada investor yang mau membangun waduk di kawasan lembah antara dua gunung di daerah Kampak, tentu akan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata terpadu yang sangat indah. Pada awal tulisan ini, kalau pada zaman pemerintahan Minak Sopal telah berhasil membangun Dam Bagong, kenama di era sekarang ini pemerintahan Bupati H. Soeharto tidak mampu membangun satu pun dam di Kabupaten Trenggalek?
Program kesembilan, pelayanan terpadu masyarakat. Kabupaten Sragen, Provinsi Jateng sering disebut sebagai pelopor pengembangan sistem pelayanan masyarakat satu atap. Pembutan KTP, permohonan IMB, dan puluhan jenis layanan masyarakat di Kabupaten Sragen telah dapat dilayani secara lebih cepat dan bebas dari pungutan yang memberatkan masyarakat. Dengan sistem pelayanan satu atap, maka yang untung adalah rakyat dan sekaligus pemerintah daerah. Dengan penerapan sistem ini, PAD pun meningkat drastis. Jika program inovatif ini dapat diterapkan di Trenggalek, maka tidak mustahil Trenggalek akan menjadi daerah yang menjadi kebanggaan rakyatnya.
No. | Bentuk Industri / Kerajinan | Nama / Pengusaha / Alamat | |||||
1. | MARMER DAN BATU BOBOS | WATUAGUNG (Bp. Ivan Hadi) Kel. Ngantru, Kec. Trenggalek, Telp. (0355) 791221 | |||||
2. | ANYAMAN BAMBU DAN FURNITURE DARI BAMBU | BAMBU INDAH (Bp. Sukatno) Ds. Wonoanti, Kec. Gandusari Telp. (0355) 811050 | |||||
3. | KONFEKSI | - | RAHAYU (Bp. Saiful Anam) | ||||
- | MABRUR (Bp. Imam Hambali) Ds. Sumbergayam, Kec. Durenan | ||||||
- | BATIK TULIS "RAHAYU"(Bp. Sukono) Jl. KH Ahmad Dahlan No. 22 Trenggalek Telp. (0355) 791521 | ||||||
- | ZAKO JEANS (Bp. Komarudin) Ds. Sukorejo-Bandung Kec. Gandusari Telp. (0355) 811180 | ||||||
- | NOVA INDAH (Ibu Ria Qoiriyah) Ds. Kamulan Kec. Durenan Telp. (0355) 879536 | ||||||
- | ZONA EMBOIDERY (Ibu Maryam Zunar) Ds. Kamulan Kec. Durenan Jl. Raya Trenggalek-Tulungagung Telp. (0355) 879622 | ||||||
- | RIMAS COLLECTION (Ibu Ridwan) Perumahan Taman Agung Tamanan Kec. Trenggalek | ||||||
4. | MAKANAN KHAS | - | TEMPE KRIPIK Kel. Tamanan, Kel. Ngantru Kec. Trenggalek Ds. Karanganyar Kec. Gandusari | ||||
- | MANCO Kel. Ngantru Kec. Trenggalek Ds. Sugihan Kec. Kampak | ||||||
- | ALEN-ALEN Kel. Sumbergedong, Kel. Surodakan, Kel. Ngantru Kec. Trenggalek | ||||||
5. | GENTENG DARI TANAH LIAT | - | Ds. Kamulan, Baruharjo, Gador, Pakis, Sumberejo, Kec. Durenan | ||||
- | Ds. Sukorejo, Wonorejo, Wonoanti, Gandusari Kec. Gandusari | ||||||
- | Ds. Sukowetan Kec. Karangan | ||||||
- | Ds. Petung Kec. Dongko | ||||||
- | Ds. Munjungan Kec. Munjungan |
No. | Produk Unggulan | Lokasi | ||||
1. | Kripik tempe, alen-alen, batik tulis, dan pati ketela | Kecamatan Trenggalek | ||||
2. | Susu perah, durian, apokat, ketela, jagung, pati ketela, dan empon-empon | Kecamatan Bendungan | ||||
3. | Kerajinan keset, konveksi, dan pati ketela | Kecamatan Pogalan | ||||
4. | Bordir/konveksi, genteng, kakao, jenang dodol dan kerajinan bambu | Kecamatan Durenan | ||||
5. | Besek bambu, industri tahu, buah blimbing, dan pati ketela | Kecamatan Tugu | ||||
6. | Pete, sayur mayur, pisang, empon-empon, sirup jahe, minyak cengkih, ubi kayu dan lain-lain | Kecamatan Pule |
7. | Buah mangga, dan kakao | Kecamatan Karangan | ||||
8. | Umbi-umbian dan kakao | Kecamatan Karangan | ||||
9. | Industri genteng, kerajinan, anyaman bambu dan konveksi | Kecamatan Gandusari | ||||
10. | Buah pisang, durian, manggis, gula merah dan manco | Kecamatan Kampak | ||||
11. | Ikan laut, ikan hias, sarang burung walet, buah manggis, durian, pisang, salak, kelapa, gula merah, minyak nilam, dan ikan pindang | Kecamatan Watulimo | ||||
12. | Minyak cengkih, kambing PE, ubi kayu dan buah salak | Kecamatan Dongko | ||||
13. | Ikan laut, sarang burung walet, pisang, kelapa, durian, ubi kayu, udang laut dan minyak nilam | Kecamatan Munjungan | ||||
14. | Ikan laut, sarang burung walet, ubi kayu, pisang, kelapa, pati ketela | Kecamatan Panggul |
No. | Jenis | Penggunaan | Lokasi | ||||||
1. | Sirtu | Bahan Bangunan | Kec. Trenggalek, Pogalan, Panggul, Bendungan | ||||||
2. | Batu Gamping | Bahan bangunan/bahan pemutih/campuran semen | Kec. Karangan, Suruh, Panggul, Kampak, Bendungan, Gandusari, Watulimo | ||||||
3. | Kalsit | Bahan pemutih kaca, cat gelas, pelapisan kertas, dll | Kec. Panggul, Gandusari | ||||||
4. | Andesit | Bahan bangunan / kerajinan | Kec. Karangan, Suruh, Panggul, Kampak, Pogalan, Trenggalek, Bendungan | ||||||
5. | Traas | Bahan campuran / bahan batako | Kec. Karangan, Panggul, Watulimo, Gandusari | ||||||
6. | Marmer | Bahan bangunan, kerajinan, bahan hias | Kec. Karangan Panggul, Watulimo, Kampak, Bendungan, Dongko | ||||||
7. | Dlorite | Bahan bangunan / bahan pondasi dan alas jalan | Kec. Watulimo, kampak | ||||||
8. | Batu lempung (ball cly) | Batu tahan api, campuran keramik, gerabah | Kec. Bendungan, Dongko, Durenan | ||||||
9. | Poldspar | Bahan fluk, industri keramik, gelas, kaca | Kec. Karangan, Suruh | ||||||
10. | Batu Bobos | Kecenderungan toseki, sebagai bahan keramik atau pengerjaan yang sederhana sebagai hiasan yang khas | Kec. Tugu, Pule, Gandusari, Pogalan, Karangan | ||||||
11. | Kaolin | Campuran bahan keramik, industri cat, kertas, karet, gerabah, plastik | Kec. Karangan, Bendungan, Pule, Trenggalek | ||||||
12. | Piropilit | Industri keramik, refraktori, kosmetik, industri cat, dan kertas | Kec Karangan, Bendungan | ||||||
13. | Toseki | Bahan baku keramik, bahan wall tile, floor tile | Kec. Karangan | ||||||
14. | Bentonite | Bahan penjernih minyak kelapa, pemutih, bahan keramik halus | Kec. Karangan | ||||||
15. | Mangaan | Bahan industri kimia dan logam | Kec. Gandusari, Pogalan | ||||||
16. | Oker | Industri cat | Kec. Bendungan | ||||||
17. | Batu Bara | Bahan energi alternatif briket | Kec. Bendungan | ||||||
18. | Batu Besi | Industri logam dasar | Kec. Munjungan, Panggul | ||||||
19. | Emas | Industri logam mulia | |||||||
20. | Zeolite | Bahan pupuk | Kec. Pule | ||||||
21. | Aluminium | Bahan logam | Kec. Dongko, Durenan |
BANK RAKYAT INDONESIA Jl. Ahmad Yani No 4, Telp. (0355) 791691 | |
BANK CENTRAL ASIA Jl. Panglima Sudirman 27, Telp. (0355) 791346 |
BANK NEGARA INDONESIA (BNI) Jl. Dewi Sartika, Telp. (0355) 792746 | |
BANK JATIM Jl. Panglima Sudirman, Telp. (0355) 791675-791676 | |
MONEY CHANGER (PENUKARAN UANG ASING) Jl. Panglima Sudirman/Gedung NU, No. 26 Telp. (0355) 793013 | |
POST OFFICE (KANTOR POS) Jl. Sunan Kalijogo, Telp. (0355) 791663 |
ALGA PLAZA Jl. Panglima Sudirman - Jl. Dewi Sartika, Telp. (0355) 791138 | ||
KHARISMA AGUNG PLAZA Jl. Panglima Sudirman 039, Telp. (0355) 796789 | ||
CENTRAL PLAZA Jl. Soekarno - Hatta 76D, Telp. (0355) 796789 | ||
INDOMARET Jl. Panglima Sudirman 21, Telp. (0355) 797095 |
![]() |
![]() |
Sarana Transportasi Mobil Penumpang Umum (MPU) Menuju Lokasi Obyek Wisata di Kabupaten Trenggalek | |||||||||
No. | Jurusan | Kendaraan | Kode MPU | ||||||
1. | Trenggalek - Dongko - Panggul | Mini Bus | U | ||||||
2. | Trenggalek - Suruh - Pule | Mini Bus | V | ||||||
3. | Trenggalek - Tugu | Mini Bus | Ap1 | ||||||
4. | Trenggalek - Sumurup - Bendungan | Mini Bus | DD | ||||||
5. | Trenggalek - Kampak - Munjungan | Mini Bus | S2 | ||||||
6. | Trenggalek - Durenan - Bandung - Prigi (Watulimo ) | Mini Bus | X |
Bus Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi yang Menuju Kota Trenggalek : | ||||||
No. | Jurusan | Kendaraan / Bus | ||||
1. | Trenggalek - Surabaya | Pelita Indah, Harapan Jaya, Seruni, Baruna, Sri Lestari, dan Jaya Baru | ||||
2. | Trenggalek - Blitar - Malang | Rukun Jaya, Putra Jaya, Akas, Harapan Jaya, Timbul Jaya, Sutra Agung, Dahlia Indah dan Bagong | ||||
3. | Trenggalek - Banyuwangi | Harapan Jaya | ||||
4. | Trenggalek - Jakarta | Handoyo, Mekarsari | ||||
5. | Trenggalek - Kampak - MunjunganTrenggalek - Ponorogo | Jaya, Timbul Jaya | ||||
6. | Trenggalek - Lorok - Pacitan | Aneka Jaya, Cahaya Mulya | ||||
7. | Trenggalek - Nganjuk | Sutra Agung |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar